Pages

Minggu, 06 Desember 2009

GEDUNG KISI-KISI Rancangan Akhir

Pemilik : Warga sekitar
Peruntukan : Madrasah dan Gedung Serba Guna
Lokasi : Bandung
Luas Lahan : ± 139,267 m2 m2
Luas Bangunan : ± 186,9325 m2
Perancangan : Juni 2007 – Agustus 2007 (Dezeru Art & Design)
Konstruksi : Januari 2008 – Mei 2008

Madrasah dan Gedung Serba Guna ini dibuat untuk menampung kegiatan warga, yaitu TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), pengajian anak-anak, hajatan atau acara warga lain, serta kantor RW dan keamanan. Bangunan dibuat terbuka dan lapang, namun cukup terlindung.
Tampak Bangunan dari sudut jalan

Kebutuhan ruang yang diajukan oleh Pemilik antara lain, Lantai Dasar terdiri atas Kantor RW dan Keamanan, Ruang Serba Guna, Lobi Ruang Serba Guna, Ruang Persiapan Acara, Gudang Alat, Ruang Ganti dan Kamar Mandi, sedangkan Lantai Satu terdiri atas Kelas (untuk 3 kelompok belajar), Ruang Buku, dan Ruang Guru. Dengan pertimbangan luas lahan yang terbatas dan waktu pemakaian yang berbeda, beberapa ruang disatukan, sehingga Lantai Dasar terdiri atas Ruang Serba Guna, Taman Depan dan Taman Samping (bisa dipakai untuk Lobi Ruang Serba Guna dan perluasan Ruang Serba Guna), Kantor RW (bersama dengan Kantor Keamanan dan Gudang Alat serta bisa dipakai sebagai Ruang Persiapan Acara dan Ruang Ganti) dan Kamar Mandi. sedangkan Lantai Satu terdiri atas Kelas (untuk 3 kelompok belajar yang dipisahkan dengan Rak Buku dan Meja) dan Kamar (sebagai Ruang Guru dan bisa dipakai untuk tamu menginap).
Aksonometri Bangunan

Tiap sisi bangunan yang menghadap ke luar dibuat seterbuka mungkin, sehingga cahaya dan udara dapat masuk dengan bebas dan dalam jumlah banyak. Bukaan-bukaan ini dilindungi oleh pergola dengan tanaman rambat, untuk mengurangi panas dan hujan yang menerpanya. Pada bagian akses masuk bangunan, perlindungan ditambah dengan menutup sisi samping dengan kisi-kisi, yang juga mempertegas fungsinya.Tampak Bangunan dari jalan depan
Tampak Bangunan dari jalan samping

Fungsinya yang banyak membuat bangunan ini membutuhkan lebih dari satu akses, agar tidak terjadi penumpukan orang. Akses Pertama berada di sudut lahan, tepat di persimpangan jalan. Akses ini digunakan terutama untuk memasuki Ruang Serba Guna bila sedang ada acara. Letaknya yang mencolok menjadikannya mudah untuk ditemukan, terutama bagi pengunjung yang belum pernah ke bangunan ini. Akses Kedua berada di sisi samping lahan yang berbatasan dengan jalan. Akses ini terutama untuk memasuki Kantor RW dan menuju Lantai Satu. Akses satu ini akan sering dipakai karena menuju ke ruang-ruang yang akan banyak dipakai sehari-hari. Penyatuan akses ini juga memudahkan Keamanan untuk mengawasi. Akses Ketiga berada di sisi lahan yang berbatasan dengan rumah penduduk. Ini merupakan akses tambahan, yang digunakan sewaktu-waktu bila ada acara dan untuk memasukkan barang.
Akses Pertama
Akses Kedua
Akses Ketiga
Tangga menuju Lantai Satu

Ruang-ruang dalam dibuat lapang dan bebas kolom, baik di Lantai Dasar maupun di Lantai Satu. Langit-langit pun dibuat tinggi, agar sirkulasi udara lancar. Walau ruangnya kecil tapi tidak terasa sempit dengan permainan skala melalui proporsi bukaan dan dinding. Bukaan yang berupa kisi-kisi menghiasi ruangan dengan perbedaan cahaya dan bayangan sesuai arah matahari.
Ruang Serba Guna
Ruang Kelas

Pemakaian kisi-kisi tidak hanya di bukaan, tapi juga rangka pergola. Penyusunan kisi-kisi ini menyaring cahaya matahari dan membentuk permainan bayangan. Juga memperkokoh ikatan tanaman rambat di atasnya.
Pergola dengan Tanaman Rambat

Selain bagian yang terbuka, pada kisi-kisi yang menjadi bukaan terdapat kaca dengan bentuk geometri sebagai kusen. Bentuk geometri ini terbuat dari 2 segi empat berukuran sama yang ditumpuk (salah satunya diputar sebesar 45o). Bentukan ini juga dipakai pada daun pintu dan daun jendela pada tipe bukaan yang berbeda. (YTM)
Kisi-kisi dengan ornamen sebagai Bukaan Ruang Serbaguna
Pintu dan Jendela dengan ornamen sebagai bukaan Kantor RW

GEDUNG KISI-KISI Proses Perancangan

Pemilik : Warga sekitar
Peruntukan : Madrasah dan Gedung Serba Guna
Lokasi : Bandung
Luas Lahan : ± 139,267 m2 m2
Luas Bangunan : ± 255 m2
Perancangan : Juni 2007 – Agustus 2007 (Dezeru Art & Design)
Konstruksi : Januari 2008 – Mei 2008
Tawaran proyek ini datang ke Dezeru pada bulan Mei 2007, dari pengurus RW dan Masjid. Para penggagas proyek ini sudah memiliki gambaran dan rincian keinginan mereka, jadi Dezeru langsung memulai proses rancangan berdasarkan data lahan dan kebutuhan ruang yang mereka berikan.
Waktu yang diberikan cukup singkat, mengingat Pemilik ingin segera membangun agar gedung bisa segera dipakai. Dalam waktu 2 bulan yang diberikan, Dezeru merencanakan untuk melakukan 2 kali pemaparan rancangan ke Pemilik, masing-masing 2 minggu sekali. Sisa waktunya akan dipakai untuk membuat gambar Pengembangan Rancangan dengan AutoCAD. Berdasarkan TOR (Term of Reference) yang diberikan Pemilik, Dezeru memutuskan untuk membuat beberapa pilihan ide untuk ditampilkan di presentasi pertama.

Pilihan Ide Pertama, fungsi utama diletakkan di tengah lahan dan fungsi lain disusun mengelilinginya. Karena lahan yang terbatas, untuk mengurangi kesan besar bangunan dibagi menjadi tiga bagian dan atap dibagi menjadi dua dengan kemiringan berbeda. Tiap bagian bangunan dan ruang-ruang di dalamnya dihubungkan dengan sirkulasi terbuka, yang membantu pengaliran udara tiap ruang. Bukaan-bukaan tiap ruang dibuat besar untuk memasukkan sebanyak mungkin cahaya. Akses masuk bangunan dari luar lahan ada 2, dari bagian depan tengah lahan dan bagian samping belakang lahan. Pada bagian belakang lahan terdapat tangga menuju lantai atas bangunan. Batas lahan tidak dipagari agar tidak terasa sempit dan memungkinkan perluasan ke luar bangunan.

Pilihan Ide Kedua, bangunan dibuat sesedikit mungkin menyentuh batas lahan dengan ruang-ruang yang terbuka, karena ini bangunan umum dan akan digunakan oleh banyak orang. Untuk mensiasati ruang luar yang sempit, tanaman diletakkan di atas atap pelindung bukaan dan teras, sebagai penghijauan dan mengurangi panas. Bangunan dapat diakses dari 2 arah, sudut lahan tempat pertemuan lahan dan samping belakang lahan. Pada bagian belakang lahan terdapat tangga menuju lantai atas bangunan. Sebagian besar dinding bangunan berupa kisi-kisi, selain untuk memasukkan udara dan cahaya sebanyak-banyaknya, memberi kesan lega pada ruang dalamnya dan mengurangi kesan besar bangunan yang terdiri dari satu massa ini. Batas lahan tidak dipagari agar tidak terasa sempit dan memungkinkan perluasan ke luar bangunan.

2 minggu setelah dimulainya rancangan, Dezeru memaparkan pilihan-pilihan ide yang telah dibuat kepada Pemilik. Pada kesempatan ini Dezeru juga mengunjungi lahan dan melihat bangunan yang ada di sana sebelumnya. Setelah Dezeru presentasi, para penggagas proyek ini berunding dan mereka memilih pilihan Ide Kedua untuk langsung dikerjakan gambar Pengembangan Rancangannya. Tidak perlu ada pemaparan kedua, hanya perlu sedikit penyesuaian rancangan karena sebagian bangunan yang ada ingin dipertahankan. Awal Agustus 2007, semua gambar yang diperlukan selesai dikerjakan dan diserahkan ke Pemilik. (YTM)